Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 22:27:14【Sehat】332 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(63)
Artikel Terkait
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi
- Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025
- Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
Resep Populer
Rekomendasi

Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan

Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG

Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos

Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif

UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025